Langsung ke konten utama

UNIVERSITAS PAKUAN





ANALISA STRATEGIK BISNIS PIZZA HUT






I.          PEDAHULUAN
Pizza Hut adalah sebuah restorant berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan tahun 1958 oleh dua mahasiswa, Dan dan Frank Carney dengan meminjam $600 dari ibu mereka untuk membuka toko pizza kecil di kampung halaman mereka di Wichita, Kansas. Kemudian dibeli oleh PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 34.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 100 negara.
Pizza Hut mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran yang hanya bisa makan di tempat (Dine In) yang tidak mempunyai layanan pengantaran. RBD (Restaurant Based delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, hingga pesan ambil (carry out). Menu di Pizza Hut terbagi atas 3 jenis. Appetizer, Main dishes (pizza dan non pizza), serta Dessert. Selain menu – menu pizza yang umum, dibuat juga pizza sesuai dengan wilayah masing – masing restoran dan selera customer.
Setelah membuka lokasi mereka di Wichita dengan menggunakan peralatan bekas dan Pada saat berdiri, produk awal yang dihasilkan Pizza Hut adalah original “Thin’n Crispy” pizza yang dibuat oleh Carney bersaudara. Pada saat itu, menu dasar yang ada di Pizza Hut terdiri dari Thin’n Crispy pizza, salad, dan soft drink. Frank dan Dan Carney kemudian mulai waralaba Pizza Hut pada tahun 1959 dengan lokasi di Topeka, Kansas.
Mereka menjalankan perusahaan dengan bantuan dari John Bender, teman Angkatan Udara Dan yang pernah bekerja di sebuah restoran pizza di Indiana.
Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi restoran pizza yang bersifat internasional dengan membuka cabang restoran Pizza Internasional pertama di Kanada. Setelah itu, pada tahun 1969, lambang Si Atap Merah ini (Red Roof) resmi diakui penggunaannya untuk restoran Pizza Hut. Pizza Hut berusaha memberikan pizza terbaiknya langsung kepada pelanggan dengan motto Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion. Pizza Hut adalah pilihan terbaik untuk setiap acara pizza), sehingga pada tahun 1971 diakui sebagai jaringan restoran pizza nomor satu yang terbesar di dunia dari segi penjualan maupun jumlah cabangnya. Pada tahun 1972, Pizza Hut masuk dalam daftar Bursa Saham di New York. Pada tahun 1973, Pizza Hut membuka cabang di Jepang dan Inggris.
Pada tahun 1977, Carney bersaudara kemudian menjual Pizza Hut kepada PepsiCo, yang juga membeli Kentucky Fried Chicken dan juga akan membeli Taco Bell. Dan Carney kemudian menjadi kapitalis ventura dan terlibat dalam berbagai kegiatan amal. Frank masih mengurus bisnis pizza, Mereka juga menyalurkan sebagian kekayaan mereka untuk beasiswa di Wichita State tempat mereka belajar dulu. Pada tahun 1980, Pizza Hut memperkenalkan Pizza Hut Pan Pizza kepada seluruh Pizza Hut sistem. “Personal Pan Pizza” diperkenalkan pada tahun 1983, dengan garansi penyajian dalam waktu lima menit. Delivery Service adalah suatu inisiatif sistem baru yang dipergunakan pada tahun 1986, dengan tujuan memberikan atau mengantarkan pilihan pizza terbaik langsung ke tujuan dimanapun pelanggan berada.
Pada tahun 1988, diperkenalkan “Hand Tossed Traditional Pizza”, (McDonald, J. M. et.al. : 1993) yang pembuatannya dilakukan secara tradisional. Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 cabang restoran yang tersebar di lebih dari 84 negara. Pizza Hut menyediakan bermacam-macam pizza dengan topping yang berbeda-beda. Selain menyediakan pizza, Pizza Hut juga menyediakan berbagai macam makanan dan minuman seperti pasta, salad, sup, dan sebagainya. Pizza Hut berdiri di Indonesia kali pertama tahun 1984 yaitu Pizza Hut Djakarta Theater. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran piza pertama di Indonesia. Pemegang hak waralaba tunggal di Indonesia adalah PT Sari Melati Kencana, yang merupakan anak perusahaan PT Sriboga Raturaya, produsen tepung terigu di Indonesia.
 II.           STRUKTUR ORGANISASI
 Sumber: PT. Sari Melati Kencana (PIZZA HUT), 2019
 III.          VISI , MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Visi
“Menjadikan Perusahaan berkembang dengan kerja keras, kerja sama antar karyawan
Misi
·           Semangat dalam bekerja agar mendapatkan hasil yang memuaskan
·           Melayani customer dengan baik
·           Menerima Kritik dari customer agar perusahaan dapat menjadi lebih baik
·           Open Main terhadap segala hal
 Tujuan
1)      Menyediakan dan menciptakan produk-produk yang unggul dan inovatif
Senantiasa memelihara dan meningkatkan mutu produk, proses dan sistem mutu yang baik dan konsisten.
2)      Menempatkan brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan sehingga dengan mementukan positioning brand yang baik membantu strategi marketin dalam hal mengklarifikasi esensi merek.
 IV.          ANALISIS PASAR
Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan termasuk perusahaan Pizza Hut. Secara khusus Pizza Hut berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder [5].
Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara mereka melalui customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Untuk dapat meningkatkan CRM, perusahaan tidak segan melakukan investasi yang cukup mahal dan teknologi canggih yang mampu memberikan layanan yang maksimal bagi pelanggan.
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
1)        Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2)        Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3)        Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4)        Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5)        Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6)        Menangani keluhan/komplain pelanggan · Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
7)        Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan
 V.          ANALISIS SMART  (Rifqi, M. D. A. : 2019).
Simple
Smart merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan. Menurut saya, Pizza Hut Sesuai dengan visi untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia yang di capai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana dan menyajikan pizza yang terbaik dengan harga yang terjangkau.
Measurable
Measurable merupakan indikator kejelasan, kongkrit, dan terukur serta mampu menjadi motivasi bagi karyawan. Pizza Hut merupakan salah satu perusahaan waralaba yang berdiri pada tahun 1958, dan dinobatkan sebagai “The Best Company to Work For” di Dallas by D magazine (Januari 2000) serta merupakan perusahaan nomor satu dalam rantai distribusi pizza di Amerika menurut Restaurant & Institutions “2001 Choice in Chains” survey. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar dengan penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971. Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam pizza. Dari sebuah kedai pizza kecil dan sederhana, Pizza Hut tumbuh menjadi jaringan restoran pizza terbesar di dunia dengan lebih dari 5.600 restoran di 97 negara.
Di Indonesia, Pizza Hut membuka restoran pertamanya tahun 1984 di Gedung Djakarta Theatre, daerah Thamrin, Jakarta. Tahun 2000, restoran Pizza Hut pertama ini dipindahkan ke Gedung Cakrawala di area yang sama, hingga sekarang. Kini, Pizza Hut mempunyai lebih dari 200 restoran yang tersebar di 22 propinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Abepura (www.pizzahut.com).
Aplicable
Pizza hut mempunyai banyak fasilitas yang berbeda di setiap cabangnya yaitu banyaknya meja makan, ukuran tempat atau gedung Pizza Hut tetapi dalam penyajian itu mengutamakan kesamaan rasa dan kelezatan yang sama dari pusatnya maka dari itu ada standar taste. Fasilitas yang utama pada saat ini yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khusus dan akan diantar ke rumah.
Realible
Jika dilihat dari sejarah panjangnya, Pizza Hut berusaha menemukan ceruk peluang di dalamnya dan mempelajari keberhasilan dari pelopor makanan cepat saji seperti McDonald dan Kentucky Fried Chicken (KFC). tidak ada kursus waralaba bahkan waralaba cukup banyak diturunkan ke bisnis otomotif pada saat itu. Namun, itu membuat pendiri untuk membentuk perusahaan sendiri, dan pada dasarnya kesepakatannya ialah waralaba sendiri, yang berkembang dari waktu ke waktu dan memiliki kelas kewirausahaan, dan segala macam program yang berbeda yang akan cukup banyak memberikan latar belakang dasar untuk masuk ke bisnis itu sendiri.
Timeable 
Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi restoran pizza yang bersifat internasional dengan membuka cabang restoran Pizza Internasional pertama di Kanada. Setelah itu, pada tahun 1969, lambang Si Atap Merah ini (Red Roof) resmi diakui penggunaannya untuk restoran Pizza Hut. Pizza Hut berusaha memberikan pizza terbaiknya langsung kepada pelanggan dengan motto Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion (Pizza Hut adalah pilihan terbaik untuk setiap acara pizza), sehingga pada tahun 1971 diakui sebagai jaringan restoran pizza nomor satu yang terbesar di dunia dari segi penjualan maupun jumlah cabangnya. Pada tahun 1972, Pizza Hut masuk dalam daftar Bursa Saham di New York. Pada tahun 1973, Pizza Hut membuka cabang di Jepang dan Inggris.

VI.          ANALISIS  SWOT
1.        Strength : cita rasa yang enak dan dalam menunya terdapat juga menu paket khusus yaitu “Sensasi Delight” yang menawarkan hidangan pizza dalam satu paket berdua atau pun berempat. Terdiri dari personal pizza, spaghetti (atau nasi), garlic bread, dan minuman (biasanya coke). Dengan harga berkisar 20 ribu-an per orang. Ada pula “Santai Sore” yang menyediakan berbagai menu dessert sebagai camilan sore. Promo terbaru yaitu “Lunch Hemat” dari jam 10.00 – 14.00 pada setiap harinya maka anda dapat menikmati makan siang hemat dengan 35 ribu bisa mendapatkan 1 Pizza , makanan pendamping dan minuman .Pizza Hut telah memiliki sertifikasi halal sesuai dengan kondisi kultur setempat
2.        Weakness : harga yang terlalu mahal bagi masyarakat, tidak biasanya konsumen kelas bawah untuk membeli produk pizza hut, dan banyak pesaing pizza lain.
3.        Opportunity : Pizza Hut menaruh perhatian khusus pada bidang pengembangan SDM dengan mengadakan berbagai pelatihan secara berkala untuk meningkatkan pengetahun tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pizza, mulai dari proses pengolahan bahan mentah hingga penyajian terakhir, serta pelatihan mengenai cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam memberikan pelayanan prima kepada pengunjung dan memberi akses wifi gratis di restoran.
4.        Threats : Apabila harga baku mahal maka produksi akan mengikuti harga bahan baku dan akan menjadi mahal , Banyak pesaing yang mengikuti menu yang dibuat.
 VII.          DAYA SAING
Dalam rangka menghadapi kondisi pasar dan persaingan yang selalu dinamis, Pizza Hut menerapkan informasi sistem yang dapat menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada sistem Point of Sale dan operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line www.pizzahut.com di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya yaitu “to be wherever our customer are”, yang pada nantinya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan perusahaan. Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap terhadap produk-produk Pizza Hut. Pizza Hut juga memberikan pelayanan Delivery Order jika dalam waktu 30 menit produk tidak sampai ke rumah maka pelanggan akan mendapatkan pizza secara gratis.

VIII.          ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER
The value chain categorizes the generic value-adding activities of an organization. The "primary activities" include: inbound logistics, operations (production), outbound logistics, marketing and sales, and services (maintenance). The "support activities" include: administrative infrastructure management, human resource management, R&D, and procurement. The costs and value drivers are identified for each value activity. The value chain framework quickly made its way to the forefront of management thought as a powerful analysis tool for strategic planning. Its ultimate goal is to maximize value creation while minimizing costs. (Porter, M. : 1985)
Sumber : (Porter, M. : 1985)

Porter’s Value Chain Analysis of Pizza Hut
Value Chain Assesment adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi kegiatan yang terbaik dilakukan oleh bisnis dan yang terbaik diberikan oleh orang lain
Menghubungkan Analisis Rantai Nilai untuk Keunggulan Kompetitif. Apa yang menjadi aktifitas melakukan bisnis secara langsung terkait untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Porter's value chain model is highly popular in the business world. However, Pizza Hut must not take it as a rigid, standalone framework by assigning the equal importance to all activities. The effective Value Chain Analysis requires Pizza Hut to realise that all activities or functions do not require same scrutiny level. Hence, the first step of adapting the Porter Value Chain framework is to identify the importance of activities according to their role in product/service delivery process.
Here is the list of primary value chain activities as proposed by Porter (Varadarajan, P. R., & Clark, T. : 1994):
1)        Primary Activities
The primary value chain activities of Pizza Hut are directly involved in producing and selling the product to targeted customers. Analysis of primary value chain activities can improve the performance of Pizza Hut as explained below.
2)        Inbound Logistics
It is important to develop strong relationships with suppliers as their support is necessary to receive, store and distribute the product. Without analysing the in-bound logistics, Pizza Hut can face various challenges in product development phases.
3)        Operations
The importance of analysing operational activities raises when raw material arrives, and Pizza Hut is ready to process the raw material into the end product and launch it in the market. Some examples of operational activities are machining, packing, assembling and testing. Equipment repair and maintenance also falls into this category.
4)         Outbound Logistics
Outbound logistics include the activities that deliver the product to the customer by passing through different intermediaries. Some outbound logistics activities are material handling, warehousing, scheduling, order processing, transporting and delivering to the destination. Pizza Hut can analyse and optimise the outbound logistics to explore competitive advantage sources and achieve its business growth objectives.
Di Pizza Hut mempunyai banyak fasilitas yang berbeda di setiap cabangnya yaitu banyaknya meja makan, ukuran tempat atau gedung Pizza Hut tetapi dalam penyajian itu mengutamakan kesamaan rasa dan ke lezatan yang sama dari pusatnya maka ada standar taste. Fasilitas yang utama pada saat ini yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus dan akan diantar ke rumah. Sebagai tempat makan yang besar atau dapat juga disebut restorant besar maka Pizza Hut banyak sekali costumer yang datang untuk makan disini, apabila semua tempat penuh maka pelanggan harus mengisi waiting list dan ini sangat membuang - buang waktu pelanggan ehingga harus menunggu tempat yang kosong dan harus menahan lapar dengan posisi berdiri.


IX.          ANALISIS IFAS DAN EFAS
Kondisi Internal PIZZA HUT – Strategic Advantage Profile (SAP), (Ricci, F. A. : 2011)
Faktor Internal
Strength
Manajemen
Sesuai dengan SOP yang berlaku
SDM
Memiliki jumlah SDM yang banyak dan bekerja diharuskan memberikan pelayanan prima
Fasilitas
Restoran dengan kondisi baik, bersih dan sesuai dengan pangsa pasar
Distribusi
Pizza hut delivery
Sumber daya pemasaran
Melalui media iklan, komunikasi dan website
Network
Memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas

Faktor Internal
Weakness
Produksi
Kurang inovasi dalam menu
Distribusi
Dalam pendistribusian PHD kurang tepat waktu
Kondisi kerja
Mayoritas masyarakat menengah bawah menilai pizza hut makanan mahal
Promosi
Promosi dan iklan dirasa masih kurang bagi masyarakat
Budaya perusahaan
Menu makanan belum mengcakup semua kalangan masyarakat

Faktor Eskternal
Opportunity
Lingkungan Sosial
Masyarakat mengenal Pizza Hut adalah pioner restoran pizza di Idonesia
Kompetitor
Dibandingkan kompetitor lain, Pizza Hut memilikicita rasa dan varian menu favorit
Pelanggan
Jumlah pelanggan kalangan atas mulai meningkat
Supplier
Bahan baku import, sehingga semua produk Pizza Hut berstandar internasional
Kekuatan Sosial Budaya
Budaya masyarakat Indonesia selain membeli menu Pizza Hut juga sebagai gaya hidup (life Style) terutama di Media Sosial (Putra, T. K.: 2013)

Faktor Eskternal
Threats
Kompetitor
Semakin banyaknya restoran pizza yang sejenis
Lingkungan Sosial
Pizza bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah adalah makanan yang mahal
Kekuatan Ekonomi
Kegiatan promosi, penawaran pelayanan perusahaan lain sejenis yang lebih inovatif dan menarik
Pelanggan
Persaingan dalam tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap pelanggan
Global
Persaingan tarif yang lebih menarik dari kompetitor lain

Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 cabang restoran yang tersebar di lebih dari 84 negara. Di Indonesia, Pizza Hut membuka restoran pertamanya tahun 1984 di Gedung Djakarta Theatre, daerah Thamrin,Jakarta PT.SARI MELATI KENCANA merupakan perusahaan distributor Pizza Hut di Indonesia. Dalam strategi ofensif ini bertujuan untuk mencari pelanggan baru.Dengan strategi ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan, dan jumlah pelanggannya. Apabila bermunculan restoran pizza lain dengan varian menu yang lebih menarik selera pelanggan disertai dengan promosi yang jauh lebih gencar dibandingkan Pizza Hut sehingga dapat menjadi ancaman bagi Pizza Hut.

X.          MATRIKS SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan
(Strength)
Kelemahan (Weaknesses)
Manajemen bekerja sesuai SOP yang berlaku, media promosi yang sesuai dengan komunitas
Mayoritas masyarakat menengah ke bawah menilai Pizza Hut makanan mahal
Peluang (Opportunity)
Bahan baku import, sehingga semua produk Pizza Hut berstandar internasional
Dengan memiliki manajemen perusahaan yang susai SOP, maka perusahaan memiliki peluang untuk mengembangkan produk Pizza Hut yang baru dan berstandar internasional dengan memperluas jaringan promosinya
Perusahaan harus membuat dan memasarkan produknya dengan lebih menarik dan inovatif dibandingkan pesaing sejenis
Ancaman (Threats)
Pizza bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah adalah makanan yang mahal
Dengan penilaian masyarakat tersebut, maka perusahaan dapat menciptakan produk dengan harga yang lebih terjangkau
Perusahaan harus membuat produk yang lebih sesuai dengan pangsa pasar yang lain dan bukan hanya untuk kalangan atas saja
Sumber : (Meria Alatroe : 2017)

XI.          Strategi Generik  PIZZA HUT  - M. Porter
Adanya persaingan yang ketat antara ketiga restoran siap saji yaitu Pizza HUT, McDonalds dan KFC (Kentucky Fried Chicken) mendorong Pizza HUT untuk berantisipasi terhadap lingkungan persaingan tersebut. Pizza HUT menyadari perlunya suatu kemampuan untuk beradapatasi yang dapat membuat Pizza HUT lebih unggul. Berangkat dari hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan (success factors) dalam mengelola restoran siap saji, mengetahui peta persaingan restoran siap saji yang ada di Bandung dan mengetahui strategi yang dapat dikembangkan dan diterapkan dalam restoran siap saji Pizza HUT untuk memenangkan persaingan, (Gozaly J. : 2014).

Strategi Generik  PIZZA HUT  - M. Porter
Keunggulan Bersaing
Posisi Biaya Rendah
Keunikan yang dilihat Pelanggan
Sasaran Luas
KEUNGGULAN BIAYA
DIFFERENSIASI
Segment Tertentu
FOKUS BIAYA
FOKUS DIFFERENSIASI
Sumber : (Porter, M. : 1985)

XII.          Value Chain PIZZA HUT
Secara khusus Pizza Hut berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder. Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara mereka melalui customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Untuk dapat meningkatkan CRM, perusahaan tidak segan melakukan investasi yang cukup mahal dan teknologi canggih yang mampu memberikan layanan yang maksimal bagi pelanggan, (Amin T.Wijadja:2000)
Ada kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai dengan permintaan para pelanggan. Ada 4 tahap (Bahren, 2019):
1)        Tingkat Kepentingan dari setiap aktivitas yang berbeda
2)        Keterpisahan dari aktivitas yang berbeda
3)        Dibuat rantai nilai yang terpisah untuk setaip kelompok pelanggan
·       Segmen Atas : produk Pizza Hut sepeeti Super Supreme, meatlovers, tuna melt, hawaiian chicken, american favourite, blackpapper chicken, deluxe cheese, dan cheeseburger pizza merupakan menu utama yang paling ditonjolkan dalam restoran ini, dikarenakan bahan baku dan ukuran pizza yang lebih istimewa dibandingkan dengan paket lainnya.
·       Segmen Bawah : produk sensasi delight dengan pizza reguler dan hidangan sampingan lain tetapi lebih kecil daripada pizza sejenis lainnya dengan harga lebih murah.
4)        Identifikasi faktor penentu diferensiasi
Dengan membuat pizza dan menyajikan topping yang lebih banyak membuat produk pizza lebih diminati konsumen untuk mencicipi pizza ini. Kemasan yang lebih besar daripada sensasi delight. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen Pizza Hut juga memberikan produk bahan baku langsung dari import
5)        Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
·         Memiliki kandungan gizi yang alami tanpa bahan pengawet dan pewarna sintetis
·         Memiliki pilihan produk yang bervarian
·         Memiliki segmentasi pasar  dari berbagai usia dan kalangan
·         Memiliki harha yang terjangka
Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama. Strategi ini menitik beratkan pada membangun persepsi konsumen akan keunggulan kualitas, desain produk, teknologi, jaringan distribusi, image, bahan baku dan kualitas pelayanan
·       Pizza Hut mencoba menarik konsumen, memperkenalkan dan merebut market share dan segmentasi fast food ini, maka diciptakan  “SENSASI PAKET DELIGHT” (Rp. 11.000 per orang. (Tommy. (n.d.))
·       Pizza Hut ingin merubah image makanan mahal dan memperkenalkan konsep restoran “Full Dine In Service” untuk dapat “Makan Sepuasnya dengan Harga Pas” (Bukan Harga Murah.
·       Menciptakan layanan “ PHD”, yaitu “Pizza Hut Delivery”, dengan konsep membuat gerai layanan antar dengan proses produksi hanya 10 menit dan pemesanan dapat dilakukan via telepon.
·       Di beberapa negara, gerai Pizza Hut sudah menggunakan Robot pelayan dengan nama “PEPPER” sebagai daya tarik kepada pelanggan
·       Berinvestasi di mesin-mesin produksi yang tepat dan modern sehingga memperpendek waktu penyajian dengan merekrut lebih banyak karyawan.
Value Chain PIZZA HUT
 













Sumber : penulis, data diolah (2019)
XIII.          BISNIS PROSES PIZZA HUT
Sumber : (Meria Alatroe : 2017)

XIV.          Analisis Persaingan PIZZA HUT dengan Pesaing Utama
4P
PAPARON PIZZA
PIZZA HUT
Analisis
Action Plan
Product

Unggul
Mempunyai cita rasa khas Indonesia
Menambah varian produk pizza rasa khas Indonesia
Price
Unggul

Lebih mahal dibandingkan kompetitor
Menjual produk dengan harga lebih terjangkau
Place

Unggul
Jumlah Outlet yang menyebar Mall, rest area, outlet sendiri
Menambah jumlah outlet dan tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa saja
Promotion

Unggul
Menggunakan media televisi, dan media online
Mempertahankan kuantitas promosi dan meningkatkan kualitas promosinya
Sumber : (Meria Alatroe : 2017)

XV.          Analisis Persaingan PIZZA HUT dengan Produk Penggati (Substitusi)
4P
McDonald
PIZZA HUT
Analisis
Action Plan
Product

Unggul
Mempunyai cita rasa khas Indonesia dan memiliki lebih banyak varian dibandingkan pesaing
Menambah varian produk pizza rasa khas Indonesia
Price
Unggul

Lebih murah dibandingkan pesaing, karena segmen pasarnya menengah ke atas
Menjual produk dengan harga lebih terjangkau atau strategi diversifikasi produk
Place

Unggul
Jumlah Outlet yang menyebar dan lebih banyak dibanding pesaing
Menambah jumlah outlet dan tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa saja
Promotion
Unggul

Relatif kalah dalam hal promosi oleh pesaing
Mempertahankan kuantitas promosi dan meningkatkan kualitas promosinya
Sumber : (Meria Alatroe : 2017)


XVI.          Penutup
1)        Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, masyarakat mulai berpikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis dan kesehatan. PIZZA HUT sebagai perusahaan yang sudah mapan harus tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun keinginan konsumen.
2)        Pizza Hut harus terus mampu berkompetisi dengan harga yang kompetitif, termasuk memperluas segmen pasar.
3)        Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan penciptaan produk makanan yang sesuai gaya hidup sehat.
4)        Total Quality Management harus dilakukan untuk control kualitas terhadap pelayanan, servis, kebersihan dan cita rasa dari makanan itu sendiri.
5)        Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk meningkatkan penjualan


Daftar Pustaka
Ab Hamid, Noor Raihan & Norizan Kassim. (2004). “Internet Technology as a Tool in Customer Relationship Management”, Journal of American Academy of Business, Cambridge, Volume 4, Number 1 or 2.
Arief M. Iqbal, et.al., Analisis Marketing Pada Pizza Hut Delivery, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi e-ISSN : 2443-2229, Volume 1 Nomor 1 April 2015
Bahren, B., Ramadhani, I., & Suroso, E. (2019). Membangun Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Marketing Dan Inovasi Organisasi Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jurnal Ekonomi Manajemen, 4(1), 8-18.
Gozaly, J., Ryady, F., & Dharma, E. (2014). Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (Studi Kasus: Pizza HUT cabang Dago).
Kiki Mega, 2016, Analisis Visi, Misi, Value Chain , Ifas, Efas dan Matriks SWOT Pada Pizza Hut, wordpress.
McDonald, J. M., Bingham, L. R., Higgins, L. B., Jennings, K. M., Koeppe, S., & O'neill, E. (1993). U.S. Patent No. 5,256,432. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
Meria Alatroe, 2017, analisa strategik pt sari melati kencana (pizza hut), wordpress
Miftah El Fikri, SE.,M.Si, et.all., (2018), Analisis Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Pizza Hut Delivery Cabang Dr. Mansyur medan.
Pizza Hut Restaurants Sdn. Bhn. Retrieved from https://order.phdelivery.com.my/
Pizza Hut Delivery. Retrieved from http://www.phd.co.id/
Pizza Hut Delivery. Retrieved from http://www.pizza.co.id/ph/
Porter, M. (1985). Value chain. The Value Chain and Competitive advantage: creating and sustaining superior performance.
Putra, T. K., Hartanto, D. D., & Sylvia, M. (2013). Perancangan Promosi IN_NI PIZZA Surabaya Dengan Pendekatan Sosial Media dan Pendukungnya. Jurnal DKV Adiwarna, 1(2).
Rifqi, M. D. A. (2019). pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian pizza hut (Studi Kasus Kepada Konsumen Pizza Hut, Cinere) (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).
Ricci, F. A. (2011). Managing the Organizational Vision, Mission, and Planning: Five Steps toward a Successful Leadership Strategy. Online Submission.
Tunggal, Amin Wijadja. (2000). Konsep Dasar Customer Relationship Management (CRM). Jakarta : Harvarindo.
Tommy. (n.d.). Pizz Hut Delivery. Retrieved from http://phd.sitebytommy.com/value.aspx
Varadarajan, P. R., & Clark, T. (1994). Delineating the scope of corporate, business, and marketing strategy. Journal of Business Research, 31(2-3), 93-105.



DINU KIWARI NGANCIK NU BIHARI SEJA SAMPEUREUN JAGA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SILSILAH MENURUT ORANG SUNDA

PANCAKAKI  Oleh  :  Agus Prana Mulia  (Budayawan Bogor) Pancakaki  bagi orang Sunda sepertiku sangatlah penting. Karena sebagai salah satu  upaya merekatkan kekerabatan diantara anggota keluarga. Sayang mayoritas generasi muda Sunda - termasuk bangsa Indonesia -  sekarang sudah banyak yang meninggalkan, akibatnya terjadi kehilangan obor alias tidak tahu silsilah keluarga. Saudara menjadi orang lain, orang lain menjadi saudara yang dalam pepatah sundanya :  dulur jadi batur, batur jadi dulur. padahal jelek-jelek juga adalah saudara, buruk-buruk papan jati. Penelusuran garis keturunan ( sakeseler ) dalam khazanah kesundaan diistilahkan dengan  pancakaki . Dalam Kamus Umum Basa Sunda (1993), pancakaki diartikan dengan dua pengertian.  1. Pancakaki menunjukkan hubungan seseorang dalam garis keluarga (perenahna jelema ka jelema deui anu sakulawarga atawa kaasup baraya keneh). Kita pasti mengenal istilah kekerabatan, seperti...

KSPPS BMT Binaul Ummah Kota Bogor, 2019

KIPRAH KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH  BMT BINAUL UMMAH PAMOYANAN BOGOR Oleh : Agus Prana Mulia (Pendiri KSPPS BMT Binaul Ummah) Logo Sebelum RAT 2019 Direktur

DO'A

D O ' A Oleh : Agus Pranamulia Pendiri Leuit Rasaning Rasa  Bogor “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqoroh : 186). “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan K u perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al-Mu’minun : 60).   Ad-du’au mukhul ibadah. “Do’a itu sumsum atau inti ibadah” (HR. Tirmidzi). 1.          Pendahuluan .  Do’a adalah permohonan kepada Sang Khalik, Allah SWT. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam berdo’a, yaitu keyakinan yang tinggi ( keyakinan ) dan mengerti makna doa itu sendiri ( bahasa ) s...