Langsung ke konten utama

SULUK KE GUNUNG LUHUR CITOREK BANTEN

INDAHNYA KASEPUHAN CITOREK
Oleh : Agus Pranamulia

Assalamu'alaikum, wr, wb. Sampurasun. Saurang 'Salik" nyaeta nu keur ngalalakon, jalma nu keur berupaya, ikhtiar ngomean diri, ngabenahan awak, sering nandangan kasulitan, bahkan tikosewad kana kasalahan, kana dosa, kana maksiat, nu akhirna putus asa. Tah dina tahapan awal ieu, urang kudu boga sumangeut anu ngagedur, kerja keras, tangguh bari pasrah. 1000 kali ragrag, 1000 kali hudang, bangkit. Bogor, 10 desember  2019. (tina hikam bagian kahiji).














DINU KIWARI NGANCIK NU BIHARI SEJA SAMPEUREUN JAGA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SILSILAH MENURUT ORANG SUNDA

PANCAKAKI  Oleh  :  Agus Prana Mulia  (Budayawan Bogor) Pancakaki  bagi orang Sunda sepertiku sangatlah penting. Karena sebagai salah satu  upaya merekatkan kekerabatan diantara anggota keluarga. Sayang mayoritas generasi muda Sunda - termasuk bangsa Indonesia -  sekarang sudah banyak yang meninggalkan, akibatnya terjadi kehilangan obor alias tidak tahu silsilah keluarga. Saudara menjadi orang lain, orang lain menjadi saudara yang dalam pepatah sundanya :  dulur jadi batur, batur jadi dulur. padahal jelek-jelek juga adalah saudara, buruk-buruk papan jati. Penelusuran garis keturunan ( sakeseler ) dalam khazanah kesundaan diistilahkan dengan  pancakaki . Dalam Kamus Umum Basa Sunda (1993), pancakaki diartikan dengan dua pengertian.  1. Pancakaki menunjukkan hubungan seseorang dalam garis keluarga (perenahna jelema ka jelema deui anu sakulawarga atawa kaasup baraya keneh). Kita pasti mengenal istilah kekerabatan, seperti...

SULUK KA BADUY

Pintu Cicakal Girang Masyarakat Adat Baduy terletak di desa Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak, Provinsi Banten. Halaman Parkir Univ. Nusa Bangsa Bogor Gajebo Baduy Luar Puncak Tanjakan Tumayang Cibeo Jambatan (cukang) Ciujung arah Cibeo Bersama mahasiswa Univ. Nusa Bangsa Bogor Ngaweungi (bermalam) di Jamad Cipaler Girang

TASAWUF

TASAWUF, ZIKIR, MODERNITAS DAN PEMBERDAYAAN Oleh : Agus Pranamulia     Konsultan Manajemen Sumber Daya Manusia & Kelembagaan A.            Iftitah     Seluruh komponen bangsa memiliki kewajiban untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, unggul, berkualitas, dan berakhlak mulia. Pemerintah, masyarakat dan semua elemen yang ada di dalamnya, bertanggungjawab dan memiliki peran yang sama dalam mewujudkan tujuan mulia tersebut. Dalam mengimplementasikan kesadaran atas segenap persoalan yang ada, tidak cukup hanya dengan memahami dan memikirnya saja. Dibutuhkan aplikasi dari kesadaran atas persoalan tersebut. Islam telah meletakan dasar-dasar pemahaman keimanan dan ketakwaan secara lebih konkret dengan konsep ‘ulumul hadis’ yaitu : Iman, Islam dan Ihsan . Ketiganya diwujudkan dalam praktek tasawuf yang dimulai dari abad pertama Hijrah sebagai bentuk reaksi perlawanan terhadap penyimp...